Monday 9 May 2011

SURAT KEPADA SEORANG PENYAIR MUDA



Sesudah usai menterjemahkan surat daripada penyair terkenal Jerman, Rainer Maria Rilke, daripada bahasa Inggeris, saya kira akan segera dapat menyunting serta mengemaskannya kembali. Malangnya draf terjemahan itu terbiar begitu sahaja seperti tertidur lena di peraduannya sendiri. Rainer Maria Rilke yang hidup lebih 70 tahun dahulu di Jerman dan Perancis adalah penyair yang intense , sensitif, dan perenung; menjelajah jauh ke dalam diri serta emosi manusia selain daripada menjelajah secara geografis ke Russia, Sweden, Denmark, Sepanyol, Algeria, Tunisia, Mesir dan lain-lain negeri. Meskipun demikian sibuk, Rilke masih saja memberikan waktu untuk bukan menggurui tetapi mengajar bakat muda apakah maknanya untuk menjadi seorang penyair yang tulen: mengembara kembali ke alam pengalaman kanak-kanak dan berkelana mengenali diri sendiri, manusia lain, alam dan Tuhan. Rilke adalah antara gergasi sastera Jerman bersama-sama dengan Heine, Nietzsche, Brecht, Schiller dan Celan.

InsyaAllah begitu selesai merapikan terjemahan ini akan segera saya serahkan kepada Institut
Terjemahan Negara Malaysia untuk dipertimbang dan diterbitkan supaya dapat dibaca secara lebih meluas oleh khalayak ramai. Seperti kata pengarang terkenal Jose Saramago:
" Sasterawan dengan bahasanya menciptakan sastera nasional. Sastera dunia diciptakan oleh penterjemah."

Marilah kita baca sebuah puisi Rilke yang telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Krista Saloh-Forster:
Alangkah Takutnya Aku

Alangkah takutnya aku akan bahasa manusia.
Semua yang mereka ucapkan jelas nian:
Ini anjing dan itu rumah,
dan yang sini adalah awal yang situ akhir.

Makna tutur mereka juga mencemaskanku,
permainan dengan ejekan,
mereka berasa tahu segalanya,
yang akan terjadi dan yang sudah terjadi;
bagi mereka , tiada lagi pesona gunung;
kebun dan lahan mereka
seakan berbatasan dengan Tuhan.

Aku selalu hendak menegur dan melawan: jagalah jarak !
Alangkah sukanya aku mendengar nyanyian alam.
Bila kalian sentuh: berubahlah mereka jadi kaku dan bisu.
Kalian membunuh segala yang ada.

Terserahlah kepada saudara untuk mentafsir maksudnya.

No comments:

Post a Comment